River Safari Cruis

Bekantan are native to the wetland forest. They are living among trees. So while on river safari cruise.

Summer course Program

Proboscis monkey conservation in Bekantan Research Station Curiak Island South Kalimantan

Donation for Bekantan Conservation

WA 0812 5826 2218 (SBI Official) | Paypal ID Saveproboscismonkey| BNI ACC 0339933396

Observation

Observation Proboscis Monkey Habitat in Curiak Island South Kalimantan

Endangered Species

Support and Help Amalia Rezeki and Her SBI Foundation For Bekantan Conservation in South Kalimantan - Indonesia

Tampilkan postingan dengan label Mangrove Rambai Center. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mangrove Rambai Center. Tampilkan semua postingan

Senin, 03 Januari 2022

Mengenal PIMR "Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc“

www.bekantan.org - Pusat Informasi Mangrove Rambai  (PIMR) “ Sutarto Hadi “, adalah pilot project pengelolaan hutan lahan basah, khususnya jenis Mangrove Rambai (Sonneratia caseolaris ) secara berkelanjutan dalam satu kawasan Taman Mangrove Rambai yang diharapkan nantinya disamping sebagai kawasan konservasi penyangga habitat bekantan juga berfungsi sebagai tempat edukasi, riset maupun wisata minat khusus.

Pusat Informasi Mangrove Rambai

Lokasi PIMR "Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc“ ini terletak tidak jauh dari kawasan Pulau Curiak yang merupakan kawasan konservasi bagi satwa Endemik sekaligus maskot Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Bekantan (Nasalis larvatus).

Secara bertahap di kawasan Pusat Informasi Mangrove Rambai akan dilengkapi dengan berbagai jenis koleksi tanaman khas lahan basah serta diarakahkan untuk menjadi pusat berbagai kegiatan yang terintegrasi dibidang perikanan dan  kehutanan seperti budidaya pembibitan rambai, dan budidaya udang galah.

Aktifitas dan fasilitas yang disuguhkan di kawasan ini antara lain:

Belajar tentang ekosistem lahan basah dan menanam bibit mangrove, perpustakaan alam, observasi  Flora dan Fauna, khususnya burung dan bekantan primata khas lahan basah  endemik Kalimantan.

Aktivitas di Mangrove Rambai Center

Menyaksikan  matahari terbit atau terbenam, mengamati kearifan lokal nelayan sungai Barito, susur sungai berkeliling hutan mangrove dengan perahu, menambah wawasan tentang ekosistem lahan basah yang unik dan menarik.

Lokasi Mangrove Rambai Center

Tidak kalah penting bagi siapapun yang telah ikut berpartisipasi berarti turut memberikan sumbangsih bagi dunia karena kawasan ini adalah miniatur serta role model upaya mitigasi pemanasan global melalui program restorasi mangrovenya.

Minggu, 11 Juli 2021

Fakultas Kehutanan ULM tanam mangrove rambai untuk habitat bekantan

Banjarmasin (ANTARA) - Program Pascasarjana Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melakukan penanaman bibit mangrove rambai untuk habitat bekantan yang merupakan maskot fauna Lokasi penanaman kali ini pada areal konservasi di Pulau Curiak, pesisir Sungai Barito di Kabupaten Barito Kuala,"  kata Dr Abdi Fithria selaku ketua tim penanaman, Sabtu.

Tanam Rambai

Dijelaskan dia, kegiatan tersebut menyertakan para mahasiswa yang didampingi dosen pengampu mata kuliah Konservasi Flora-Fauna. Hal ini dimaksudkan agar program studi kehutanan dapat lebih mengambil andil dalam kegiatan pelestarian lingkungan flora dan fauna yang ada di Kalimantan Selatan. Selain itu juga memberikan pengalaman dan juga membuka hubungan kerja sama dengan organisasi

Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) ke depannya bisa saling bekerja sama dalam pelestarian wilayah konservasi bekantan yang merupakan hewan endemik pulau Kalimantan tersebar di hutan bakau, rawa dan hutan pantai.

Abdi menjelaskan lahan konservasi mangrove rambai menjadi salah satu makanan pokok bekantan. Disamping itu, mangrove rambai juga berfungsi mencegah erosi pada bantaran sungai dan membantu agar air laut yang pasang tidak masuk ke persawahan warga di dekat wilayah konservasi.

Diungkapkan dia pula, luas lahan untuk konservasi bekantan terutama sebagai wilayah ekosistem sangatlah kurang. Untuk itu, perlunya konservasi lahan mangrove untuk keberlangsungan kehidupan dari jenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan itu.

Diakui Abdi, perhatian dari masyarakat umum untuk membantu lahan konservasi bekantan juga terbilang minim. Termasuk kurangnya minat kaula muda untuk membantu baik sebagai relawan ataupun juga anggota dari Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) untuk membangun wilayah konservasi tersebut.

Diketahui selama ini SBI harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk membeli lahan-lahan warga yang berada di bantaran Sungai Barito sekitar Pulau Curiak yang menjadi wilayah konservasi bekantan. Perusahaan membeli lahan untuk menyandarkan kapal-kapal pengangkut batubara.

Amalia Rezeki selaku founder SBI foundation mengatakan pihaknya melakukan penggalangan dana yang secara mandiri, urun dana hingga adanya bantuan dari berbagai pihak untuk bisa menebus lahan agar menambah luas areal konservasi bekantan.

"Selain bekantan, banyak hewan yang hampir punah juga hidup di kawasan Pulau Curiak. Di antaranya elang jawa, elang brontok, elang tikus dan berbagai jenis burung air serta reptil yang berada di lingkungan Sungai Barito," katanya.

Artikel  : Antaranews

Foto : Sahabat Bekantan Indonesia