River Safari Cruis

Bekantan are native to the wetland forest. They are living among trees. So while on river safari cruise.

Summer course Program

Proboscis monkey conservation in Bekantan Research Station Curiak Island South Kalimantan

Donation for Bekantan Conservation

WA 0812 5826 2218 (SBI Official) | Paypal ID Saveproboscismonkey| BNI ACC 0339933396

Observation

Observation Proboscis Monkey Habitat in Curiak Island South Kalimantan

Endangered Species

Support and Help Amalia Rezeki and Her SBI Foundation For Bekantan Conservation in South Kalimantan - Indonesia

Kamis, 19 Februari 2015

Populasi Bekantan Pulau Bakut Bertambah

MARABAHAN - Kabar gembira datang dari Pulau Bakut Batola. Pada Januari 2015 tadi  telah lahir seekor bayi Bekantan yang sangat lucu. Kehadiran bayi bekantan itu tentunya juga merupakan hadiah spesial bagi warga Kalimantan Selatan ( kalsel ), karena primata unik yang juga maskot Provinsi Kalsel ini telah menunjukan perkembangan positif dengan terus bertambahnya populasi di Pulau Bakut.
Induk dan Bayi Bekantan di Pulau Bakut

“Alhamdulillah,  ini adalah kado spesial pada hari Primata Indonesia 2015 dan juga merupakan kegembiraan warga Kalsel, dimana primata yang menjadi ikon provinsi Kalsel ini telah lahir lagi di Pulau Bakut. Bahkan sekarang juga terdapat 2 betina dewasa yang sedang bunting,  “ ungkap Amalia Rezeki SPd MPd,  praktisi konservasi bekantan yang juga dosen prodi Fakultas Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat ini.
Tanam Mangrove : Salah seorang kader konservasi turut bercebur menanam
mangrove untuk kelangsungan Bekantan

Dijelaskan Amalia, Pulau Bakut adalah merupakan salah satu habitat Bekantan di Kalimantan Selatan dan sudah ditetapkan sebagai kawasan Taman Wisata Alam yang berbasiskan konservasi Bekantan, sesuai SK Menteri Kehutanan RI Nomor 140/Kpts-II/2003 tanggal 21 April 2003. Karena di pulau tersebut hidup kawanan Bekantan. Sebelumnya pada bulan juni 2011 juga pernah terjadi kelahiran tujuh bayi, seperti yang dilansir oleh BKSDA Kalsel pada waktu itu.
Tanam Rambai : Ketersediaan makanan sangat mempengaruhi
kelangsungan hidup Bekantan

“Berdasarkan data terakhir dari BKSDA Kalsel tahun 2014 diperkirakan populasi bekantan di Pulau Bakut mencapai 30 ekor, bahkan mungkin saja bisa lebih. Dimana pada tahun 2011 hanya tercatat sekitar 12 ekor,” jelasnya.
Ia berharap dengan kelahiran bayi Bekantan ini, pemerintah daerah semakin peduli dengan kelestarian Bekantan di Pulau Bakut dan terus melakukan konservasi agar Bekantan tidak punah dan terus lestari.
Sementara itu,  pakar Bekantan  Prof  Dr Ir HM Arief Soendjoto MSc,  Guru Besar Fakultas Kehutanan Unlam melihat populasi Bekantan di Pulau Bakut memang unik dan selalu mengalami fluktuasi, karena pada waktu tertentu jumlahnya bisa saja  berkurang, namun kemudian bertambah lagi. Ini disebabkan hewan tersebut  melakukan migrasi ke daerah lain jika ketersediaan pakannya mulai menyusut. 
“Untuk itulah, perlu ketersediaan makanan yang cukup di Pulau Bakut, tentunya dengan penghijauan dan penanaman pohon Rambai kesukaan Bekantan, itu bisa membuatnya betah,” ucapnya.

Sumber : http://www.radarbanjarmasin.co.id/banua2-2/5145-bayi-bekantan-lahir-di-pulau-bakut.html

Sosialisasi "Selamatkan Bekantan" di I Radio Banjarmasin

Amalia Rezeki, M.Pd Ketua Sahabat Bekantan Indonesia (SBI)
Saat "On Air" Sosialisasi Bekantan di I Radio Banjarmasin

Zulfa Asma Vikra, Anggota DPRD Kalsel yang Juga Dikenal Sebagai Politisi Hijau
Mendampingi Ketua SBI (Amalia Rezeki) Saat On Air di I Radio 


Selasa, 17 Februari 2015

Video Bekantan (Nasalis larvatus) Maskot Kalsel

Video Bekantan (Nasalis larvatus) Maskot Provinsi Kalimantan Selatan.

Video Bekantan Dokumentasi Sahabat Bekantan Indonesia (SBI)

Senin, 16 Februari 2015

SAHABAT BEKANTAN BANGUN KOMITMEN BERSAMA DPRD KALSEL

Sejak ditetapkannya bekantan sebagai maskot provinsi Kalimantan Selatan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, melalui persetujuan DPRD No. Pada tanggal 28 Maret 1990. Berarti sudah 25 tahun bekantan yang menjadi ikon kebanggaan Kalimantan Selatan ini, namun demikian perhatian pemerintah daerah terhadap bekantan dirasakan belum optimal, jika tidak hendak dikatakan kurang mendapat perhatian serius. Kondisi ini membuat keprihatinan bagi masyarakat, untuk itulah Sahabat Bekantan Indonesia ( SBI ) dengan dipimpin ketuanya Amalia Rezeki, S.Pd., M.Pd bertandang kerumah banjar menemui wakil rakyat, untuk menyampaikan masukan seputar perlindungan dan pelestarian bekantan.

Hj. Rusmiliayni, SH Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
Menerima Amalia Rezeki Ketua Sahabat Bekantan Indonesia
Beserta Rombongan

Kehadirannya kegedung dewan ini untuk menemui ibu Hj. Rusmiliayani, SH, ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, dalam rangka membangun komitmen bersama menjaga dan melindungi bekantan dari kepunahan. Seperti diketahui sebelumnya, baru baru ini SBI melansir, bahwa bekantan bisa dipastikan telah punah di Banjarmasin. Ini dibuktikan sudah tidak adanya lagi habitat dan populasi bekantan di ibu kota provinsi ini, yang sebelumnya diakhir tahun 80an masih bisa dijumpai dikawasan Trisakti, Kuin dan Kayutangi. “ Kami menaruh keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi bekantan di Kalimantan Selatan yang populasinya turun sangat drastis, untuk itulah kami ingin membangun kepedulian bersama terhadap semua stakeholder didaerah ini, termasuk DPRD provinsi Kalsel “, tutur Amalia Rezeki, S.Pd., M.Pd praktisi konservasi bekantan yang juga dikenal sebagai dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Lambungmangkurat ini.
Amalia Rezeki, M.Pd menyerahkan buku profil Sahabat Bekantan
kepada Hj. Rusmiliayani disaksikan Zulfa Asma Vikra, SH, MH
Anggota DPRD Kalsel serta rombongan anggota dan pengurus SBI

Hj. Rusmiliayani Ketua DPRD Kalimantan Selatan bersama Amalia Rezeki, M.Pd
membangung kesepakatan bersama menetapkan tanggal 28 Maret sebagai
hari Bekantan Kalsel
Amalia Rezeki menyampaikan 5 butir harapan kepada DPRD Kalsel melalui ketuanya, terutama menyangkut tiga fungsi anggota dewan, seperti bugeting, legeslasi dan controling agar lebih berpihak pada lingkungan. Kemudian ada juga usulan tentang hari bekantan untuk Kalimantan Selatan serta komitmen bersama menjadikan provinsi ini menjadi tujuan eko wisata konservasi bekantan, baik domestik maupun dunia. Mengingat tren dunia saat ini dalam pembangunan pariwisata adalah ecotourism dan bekantan merupakan salah satu yang banyak menarik minat wisatawan dunia. Jika hal ini dikemas dengan baik, disamping sebagai upaya konservasi juga dapat menjadi ikon wisata alam dunia serta peningkatan pendapatan daerah dibidang sektor pariwisata. “ Sudah saatnya Kalsel memikirkan pembangunan eko wisata konservasi bekantan, jangan sampai kita yang memiliki maskot bekantan, akan tetapi daerah lain lebih populer dengan eko wisata bekantannya, seperti Tarakan di Kalimantan Timur dan Serawak Malaysia, bahkan menjadikannya sebagai ikon kunjungan wisata dinegaranya “, jelas Amalia Rezeki, dengan nada prihatin.

Sementara itu ibu Hj. Herliayani, SH ketua DPRD Kalsel yang didampingi anggota DPRD lainnya Zulfa Asma Vikra, SH, MH, menyambut baik masukan dari SBI. Secara pribadi ia sangat mendukung apa yang disampaikan oleh Amalia Rezeki, S.Pd.,M.Pd ketika menerima kedatangan rombongan SBI diruang kerjanya. Bahkan beliau tidak segan turut membubuhkan tandatangan diatas surat pernyataan bersama yang disodorkan SBI kepadanya, dalam membangun komitmen bersama melindungi dan melestarikan bekantan sebagai maskot Kalsel dari kepunahan. “ Saya sangat mengapresiasi terhadap adik-adik muda kita yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap pelestarian bekantan, untuk itu saya mendukung penuh kegiatan positif ini. Dan berjanji turut mengawal setiap kebijakan yang berpihak pada lingkungan dan pelestarian bekantan “, ucap Hj. Herliayani, SH ketua DPRD Kalsel.

Zulfa Asma Vikra, SH, MH yang juga dikenal sebagai politisi hijau menambahkan, “ Saya sangat setuju atas usulan SBI agar Kalsel membangun kawasan ekowisata konservasi bekantan. Untuk itu kami akan mendorong ekskutif untuk merespon masukan positif tersebut. Memang sudah selayaknya kita memiliki ikon wisata yang benar-benar menggambarkan potensi daerahnya terutama terhadap kekayaan alamnya dalam hal ini bekantan yang juga merupakan ikon identitas provinsi kita “.Dalam acara kunjungan ini, SBI menyerahkan cendera mata berupa boneka bekantan kepada ibu Hj. Herliayani, SH dan disaksikan oleh Zulfa Asma Vikra, SH.,MH. Serta rombongan SBI. Diakhir pembicaraan ibu ketua DPRD Kalsel mengajak kepada Amalia Rezeki beserta rombongan untuk melakukan observasi bersama ke pulau Bakut, dalam rangka melihat potensi pengembangan ekowisata konservasi bekantan kedepan.

Adopt An Orphan Proboscis Monkey (Bekantan)

Adopt An Orphan Proboscis Monkey  is one of our programme to help baby of proboscis monkey (Bekantan) in rehabilitation center. Each adoption helps our orphan proboscis monkey which has lost its mother due to poaching, or she might have been killed because wandering into palm oil plantation learn how to care for themselves and survive in the wild.

Care of these infants is costly and requires a staff to ensure they are in a healthy condition and have the best chance to survive – and possibly even return to the wild.

Help us save the bekantan by adopting an bekantan for yourself, a friend or a family member for just 10$ a month.

Adopt an bekantan today using recurring billing or a standing order. You will receive an adoption certificate by post.


ADOPT MEMEL
Memel
Memel began her life as a pet and has to learn how to behave and survive as a wild bekantan. By adopting Memel you will support her education. Memel has just started Forest School at the rehabilitation center. Some day she will be released in protected rainforest.