River Safari Cruis

Bekantan are native to the wetland forest. They are living among trees. So while on river safari cruise.

Summer course Program

Proboscis monkey conservation in Bekantan Research Station Curiak Island South Kalimantan

Donation for Bekantan Conservation

WA 0812 5826 2218 (SBI Official) | Paypal ID Saveproboscismonkey| BNI ACC 0339933396

Observation

Observation Proboscis Monkey Habitat in Curiak Island South Kalimantan

Endangered Species

Support and Help Amalia Rezeki and Her SBI Foundation For Bekantan Conservation in South Kalimantan - Indonesia

Jumat, 28 Maret 2014

Dua Bekantan Tewas oleh Senapan Pemburu

Perburuan Bekantan rupanya masih marak terjadi, padahal kegiatan alih fungsi habitat khususnya hutan pesisir dan mangrove sudah menjadi ancaman serius bagi kelangsungan Nasalis larvatus. Entah apa alasannya, perburuan Bekantan tidak dibenarkan karena hewan ini telah masuk daftar yang di lindungi karena populasinya semakin menyusut dan terancam punah.
Kasus perburuan Bekantan
Dua ekor Bekantan dan 1 ekor Kera abu-abu yang tewas oleh senapan angin pemburu

Sebuah laporan Citizen tentang perburuan  yang menewaskan dua ekor Bekantan serta seekor monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di daerah Ketapang, Kalimantan Barat ini hendaknya tidak terulang lagi. Mari berpartisipasi dan laporkan setiap tindakan yang membahayakan kelestarian Maskot Provinsi Kalimantan Selatan ini. Mari bersahabat dengan Bekantan !


"Citizen Reporter
Petrus Kanisius "Pit"

Anggota AMBA sejak tahun 2002, bekerja di Yayasan Palung 

NASIB dua bekantan dan seekor monyet ekor panjang tewas oleh senapan pemburu selang beberapa waktu, Selasa (4/3/2014) siang hari.

Saya mendapat foto yang memperlihatkan nasib dua ekor bekantan (nasalis larvatus) dan seekor monyet ekor panjang (macaca fascicularis) tewas terkapar akibat kalah kuat melawan senapan angin pemburu di sekitar pinggiran Sungai Rangge Sentap, di wilayah Ketapang, Kalimantan Barat.

Rasa iba saya muncul tak kuasa melihat dua bekantan dan seekor monyet ekor panjang tersebut terbujur kaku tak berdaya alias mati. Rasa iba tersebut saya curahkan melalui tulisan ini. Rasa iba saya juga terkait bekantan merupakan salah satu satwa dilindungi dan keberadaannya saat ini terancam punah, demikian juga halnya dengan monyet ekor panjang yang hampir terancam.

Seperti diketahui, bekantan atau orang biasanya menyebut si hidung mancung merupakan salah satu satwa endemik yang hidupnya di sekitar pesisir sungai (tepian sungai) dan hutan rawa gambut.

Adapun sebaran populasi dan habitat bekantan tersebar di beberapa tempat, seperti di Kalimantan/Borneo, Brunai dan Malaysia.

Sejak tahun 2000, badan konservasi memasukan bekantan sebagai satwa dilindungi dan memasukan dalam status Endangered (terancam punah), Bekantan juga masuk dalam daftar CITES sebagai Apendix I (tidak boleh di perjualbelikan/diperdagangkan baik nasional maupun international).

Menurut data tahun 2008, diperkirakan tinggal tersisa sekitar 25000 ekor atau dapat dikatakan jumlahnya semakin menurun drastis dari tahun ke tahun sejak tahun 1987 yang jumlahnya mencapai 260.000 ekor." (sumber : Tribunnews Pontianak)

Sahabat Bekantan Yakin Bisa Lestarikan Maskot Kalsel

Minimnya perhatian terhadap hewan Bekantan menggugah hati sejumlah remaja untuk ikut mengembangkan sekaligus menjaga hewan endemik khas banua itu dari kepunahan.
Sahabat Bekantan
Oleh sebab itulah remaja yang tergabung dalam Sahabat Bekantan itu membentuk komunitas.
Sahabat Bekantan adalah merupakan komunitas pecinta Bekantan Indonesia yang didirikan oleh pusat studi dan konservasi keanekaragaman hayati Indonesia.

Ketua Sahabat Bekantan, Agustina Ambar Pertiwi, mengatakan komunitas ini dibentuk pada November 2013 lalu dalam rangka membantu pemerintah terhadap perlindungan Bekantan di Kalimantan Selatan.

"Lalu Biodiversitas Indonesia Kalsel membuat program Sahabat Bekantan  dengan misi Save Our Mascot," tandas Alumni Unlam Jurusan Pendidikan Biologi ini.

Program ini bertujuan melakukan sosialisasi untuk perlindungan dan pelestarian Bekantan, Pencegahan dan menghentikan perburuan liar serta perdagangan Bekantan dan kegiatan konservasi yang difokuskan di Pulau Bakut, Barito Kuala.

Selain itu, kata dia, komunitas ini berguna mensosialisasikan sekaligus memperjuangkan kelestarian "Si Pemalu" yang kini populasinya semakin menurun.

Kehadiran Sahabat Bekantan tentunya sangat diharapkan untuk membantu upaya pelestarian hewan yang telah ditetapkan sebagai maskot banua.

Publikasi Tribunnews : http://banjarmasin.tribunnews.com/2014/02/07/sahabat-bekantan-yakin-bisa-lestarikan-maskot-kalsel-ini

Rabu, 26 Maret 2014

Sahabat Bekantan Indonesia

Bekantan (Nasalis larvatus) merupakan satwa endemik pulau Kalimantan yang telah ditetapkan sebagai fauna maskot provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan SK Gubernur Kalsel No. 29 Tahun 1990 tanggal 16 Januari 1990. Sayangnya keberadaan "Si Pemalu" ini kini semakin terancam akibat menyusutnya habitat, perburuan serta perdagangan satwa. Status konservasi Bekantan (Nasalis larvatus) oleh IUCN Redlist sejak tahun 2000 dimasukkan dalam status konservasi kategori Endangered (Terancam Kepunahan) setelah sebelumnya masuk kategori “Rentan” (Vulnerable; VU). Bekantan juga terdaftar pada CITES sebagai Apendix I  atau tidak boleh diperdagangkan secara internasional.
Sahabat bekantan
Sahabat Bekantan (Brosur1)

Duta bekantan
Sahabat bekantan (Brosur2)

Keprihatinan ini mendorong Pusat Studi & Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia (Biodiversitas Indonesia) untuk mendirikan Komunitas Sahabat Bekantan Indonesia (SBI). Komunitas ini dibentuk dalam rangka membantu pemerintah dalam upaya perlindungan Bekantan di Kalimantan Selatan. Guna menjalankan misi menyelamatkan fauna maskot provinsi Kalimantan selatan ini, Sahabat Bekantan menunjuk Ambar Pertiwi sebagai Duta Bekantan. 

Duta Bekantan sendiri dikukuhkan oleh Prof. Dr. Ir. H. M. Arief Soenjoto M. Sc, penasehat Pusat Studi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia pada 16-17 November 2013 di saksikan oleh Kementrian Negara Lingkungan Hidup, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan serta pejabat pemerintah. 

Agar Misi “Save Our Mascot“  bisa terealisasi Sahabat Bekantan menggalakan upaya sosialisasi, perlindungan habitat serta pengehentian perburuan Bekantan. Sedangkan kegiatan konservasinya sendiri di pusatkan di Pulau Bakut – Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Seminar Lingkungan serta observasi Bekantan adalah kegiatan rutin yang di laksanakan Sahabat Bekantan khususnya di akhir pekan. Misi menyelamatkan Bekantan dari ancaman kepunahan memang bukanlah pekerjaan mudah. Selain dengan menjalin kemitraan, dukungan para relawan sangat diharapkan untuk membantu terwujudnya misi "Selamatkan Maskot Kita".