River Safari Cruis

Bekantan are native to the wetland forest. They are living among trees. So while on river safari cruise.

Summer course Program

Proboscis monkey conservation in Bekantan Research Station Curiak Island South Kalimantan

Donation for Bekantan Conservation

WA 0812 5826 2218 (SBI Official) | Paypal ID Saveproboscismonkey| BNI ACC 0339933396

Observation

Observation Proboscis Monkey Habitat in Curiak Island South Kalimantan

Endangered Species

Support and Help Amalia Rezeki and Her SBI Foundation For Bekantan Conservation in South Kalimantan - Indonesia

Senin, 20 April 2015

SBI "Jemput" Bekantan di Kapuas

Kapuas (SBI) - Seekor Bekantan (Nasalis larvatus)  berhasil di evakuasi ke pusat rehabilitasi Sahabat Bekantan Indonesia, Minggu (19/4). Bekantan malang tersebut sebelumnya dilaporkan memasuki kota Kapuas yang kemudian di amankan di  Polres Kapuas guna menghindari hal yang tidak diinginkan. 
Proses evakuasi Bekantan 

Proses Evakuasi Bekantan di Kapuas

Informasi tentang keberadaan Bekantan tersebut diketahui tim SBI setelah mendapat laporan yang dikirimkan oleh bapak Yonky  via pesan fanpage Sahabat Bekantan Indonesia. Selanjutnya, tim SBI yang dipimpin langsung oleh Amalia Rezeki ketua Sahabat Bekantan Indonesia berangkat menuju lokasi.
Tim Rescue SBI
Berkat kesigapan kawan-kawan di Polres Kapuas serta dukungan BKSDA Kalteng, penyelamatan satwa endemik Kalimantan ini berjalan sukses. Satwa tersebut selanjutnya di bawa ke pusat rehabilitasi untuk menjalani proses ceck up medis dan pemulihan trauma/stres.

Diduga Bekantan ini nekat memasuki perkotaan lantaran habitatnya yang kian sempit sehingga harus berpindah tempat untuk mencari makanan dan tempat berlindung. Rencananya setelah di rehabilitasi, Bekantan ini akan dilepas liarkan kembali ke lokasi yang lebih aman. 

Minggu, 12 April 2015

SBI Khawatirkan Bekantan Dekat Pemukiman

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)- Kalangan pecinta lingkungan mengkhawatirkan kehidupan sekelompok kera unik Bekantan (Nasalis larvatus) yang berada dekat kota, yakni di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (sekitar 17 Km Kota Banjarmasin).
Bekantan di Pohon Ketapi Tak Jauh Dari Pemukiman

Seorang pecinta lingkungan dari komunitas Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Muhammad Jumani kepada Antara Kalsel, Jumat menuturkan seringnya frekuensi aktivitas kawanan Bekantan yang terpantau di tepian Jalan Gubernur Syarkawi Km 3,9 tak jauh dari lokasi Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Sambang Lihum.

Mengutip keterangan warga Muhammad Jumani menuturkan, dalam beberapa hari terakhir ini kawanan Bekantan sekitar 12-15 ekor memang kerap terlihat di tepi jalan, terutama pada waktu sore hari. 

Kelompok kera hidung besar tersebut beraktivitas mencari makan dan bermain sambil berpindah dari satu pohon ke pohon lain seperti tidak terusik dengan lalu lalangnya kendaraan di kawasan lalu-lintas padat penduduk tersebut.

Hal tersebut tentunya bukan hal yang wajar mengingat Bekantan dikenal sebagai hewan yang pemalu dan cenderung menghindar ketika bertemu dengan manusia. 

"Dugaan sementara mereka berada di wilayah itu karena terpojok lantaran habitat yang semakin menyusut akibat pembangunan perumahan penduduk, perkantoran, dan berbagai aktivitas alih fungsi lahan di wilayah rawa-rawa itu," katanya. 

Bahkan mengutip keterangan Ketua SBI Amalia Rezeki disebutkannya kelompok Bekantan memang sudah beberapa kali dilaporkan melalui jejaring sosial yang habitatnya sudah terkepung pemukiman di wilayah tersebut. 

Tidak hanya di Sekitar RSJD Sambang Lihum tetapi juga di sekitar Kantor Dishub Kota Marabahan Kabupaten Barito Kuala. Sayangnya menurut Amalia untuk sementara ini mereka tidak bisa berbuat banyak untuk mengevakuasi kawanan Bekantan karena keterbatasan sumber daya.

"Kami memang sudah mendapat laporan tentang kawanan bekantan tersebut. Kami juga sudah meminta BKSDA Kalsel untuk segera merelokasi kawanan tersebut ke habitat yang lebih layak. Semoga dalam waktu dekat kita bisa merelokasi mereka ke tempat yang lebih aman", papar Amalia seperti di kutip Muhammad Jumani.

Di Kabupaten Barito Kuala, nasib serupa juga dialami oleh sektiar dua kelompok kawanan Bekantan, akibat alih fungsi lahan untuk perkebunan sawit, mereka akhirnya terdesak ke sisa areal hutan galam dan akasia belakang kantor Dishub Batola seluas kurang lebih dua Hektare yang berbatasan langsung dengan rumah dan kebun warga. 

Keadaan ini tentu saja tidak bisa dibiarkan, karena Bekantan yang kelaparan dan terpaksa mencari makan di sekitar kebun warga akan dianggap sebagai hama oleh petani dan diburu. 

Oleh karena itu, seharusnya kelompok Bekantan yang terdesak pemukiman tersebut dievakuasi saja ke habitat mereka yang memadai, atau areal yang cocok bagi kehidupan satwa yang menjadi maskot Kalsel tersebut, demikian Muhammad Jumani. ***4*** 

Sumber : http://kalsel.antaranews.com/berita/26043/dikhawatirkan-kehidupan-bekantan-dekat-kota
Editor: Hasan Zainuddin
Foto : Ichwan Hakeem

Selasa, 07 April 2015

Bekantan Center

Pulau Bakut Dijadikan "Bekantan Center"


Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kelompok pecinta lingkungan Sahabat Bekantan Indonesia mengharapkan kawasan Pulau Bakut, Kabupaten Barito Kuala, yang tak jauh dari Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, dijadikan "Benkantan Center".

"Seorang pemerhati Bekantan H Akhmad Arifin menyarankan Pulau Bakut dijadikan Bekantan Center dan menurut kami ya bagus sekali," kata Ketua Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), Amalia Razeki, kepada pers di Banjarmasin, Kamis.

Menurut pandangan Akhmad Arifin, kata Amalia Razeki, di pulau ini dibangun pusat kegiatan yang berkaitan dengan 
Bekantan, baik sebagai sarana rekreatif dengan konsep ekowisata Bekantan, edukatif sebagai pusat studi,dan penelitian

Selain itu konservatif sebagai upaya pelestarian dan rehabilitatif yang berfungsi sebagai pusat penyelamatan dan rehabilitasi Bekantan (Nasalis larvatus) yang didapat dari hasil sitaan maupun hibah dari masyarakat sebelum dilepas liarkan kembali, katanya.

Selain itu, SBI diminta mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, untuk mengembangkan  Pulau Bakut sebagai objek ekowisata Bekantan.

Amalia Rezeki menjelaskan, Pulau Bakut salah satu habitat Bekantan di Kalimantan Selatan dan sudah ditetapkan sebagai kawasan Taman Wisata Alam yang berbasiskan konservasi Bekantan sesuai SK Menteri Kehutanan RI Nomor 140/Kpts-II/2003 tanggal 21 April 2003.

Oleh sebab itu, di pulau seluas 18,70 hektare yang terletak di tengah-tengah Sungai Barito, termasuk wilayah administrasi Kabupaten Barito Kuala ini, merubapakan habitat satwa kera hidung besar itu.

Bekantan salah satu primata terunik di dunia, adalah sebuah potensi yang semestinya dapat digali menjadi industri ekowisata, khususnya yang berbasis konservasi Bekantan. Seperti yang saat ini dikembangkan negeri jiran Serawak dan Brunai Darusalam, bahkan negara Singapura.

Ketiga negara tersebut menjadikan Bekantan sebagai ikon kunjungan wisatanya. Padahal Kalimatan Selatan memiliki potensi yang lebih kuat daripada mereka dalam hal ekowisata Bekantan.

Kalsel memiliki lebih banyak lokasi habitat dan populasi Bekantan, yang masih bisa digali dan dioptimalkan menjadi kawasan ekowisata, tutur Amalia Rezeki.

Seperti halnya kawasan wisata alam, Pulau Bakut yang belum dikelola secara optimal, baik dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Lingkungan dan Kehutanan, melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan, maupun pemerintah daerah sendiri.

Mengingat Pulau Bakut memiliki potensi sebagai kawasan ekowisata yang cukup bagus, selain dari keberadaan Bekantan yang sudah cukup dikenal di dunia, di pulau ini terdapat sekitar 31 macam jenis burung serta reptil. ***4***

Sumber : Antaranews
Editor: Hasan Zainuddin

Senin, 06 April 2015

MoU Antara BKSDA Dengan SBI

Penandatanganan MoU 




MoU Antara Unlam Dengan SBI

Penandatanganan MoU antara Universitas Lambung Mangkurat yang diwakili oleh rektor Unlam Prof. DR. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc dan Sahabat Bekantan Indonesia yang (SBI) yang diwakili oleh Amalia Rezeki, S.Pd., M.Pd.

Minggu, 05 April 2015

Lomba Foto "Save Our Bekantan" 2015

Buat Kamu yang hoby fotografi khususnya "Wildlife Photography" yuk ikutan Lomba Foto Dan Coaching Clinic Fotografi Alam Liar  bersama RIZA MARLON Dikawasan Ekowisata Bekantan Rawa Gelam, Sungai Muning Kab.Tapin Kalsel.
Lomba foto di Tapin
Lomba Foto "Save Our Bekantan"



Tema "SAVE OUR BEKANTAN"

Rangkaian kegiatan fotografi " Save Our Bekantan" diikuti oleh semua peserta selama 2 hari dilokasi konservasi.
1. Coaching clinic fotografi alam liar di gelar di lokasi Ekowisata Bekantan Sungai Muning bersama RIZA MARLON Fotografer Alam Liar Profesional dari Wildlife Fotografi Indonesia pada tgl 9 Mei 2015.

2.Foto Hunting
Peserta lomba fotografi "Save Our Bekantan" mengikuti Hunting Bersama (on the spot) dgn menggunakan kapal motor yg sudah disiapkan di seputar kawasan konservasi pada tgl 9 - 10 mei 2015.

3. Photo contest
Lomba Foto dibagi dua bagian yaitu ;
1. Lomba foto Bekantan ( best moment)
2. Lomba foto Biodiversitas ( keaneka ragaman satwa yg terdapat dikawasan konservasi ekowisata bekantan.

Dewan Juri.
1. Dr Riza Marlon ( fotografer profesional Alam Liar ).
2. Rudy Yuliansyah St ( fotografer profesional Alam liar )
3. Amalia Rezeki, S.Pd.,M.Pd ( Ketua Biodiversitas Indonesia )

Kontak Panitia
Donny Sophandi 0811518521
Amelia Rezeki 082154928889
Mariadi 08134961095

SYARAT DAN KETENTUAN LOMBA
1. Kegiatan ini terbuka untuk umum, baik fotografer amatir hingga profesional se-indonesia
2. Foto yang dilombakan hasil dari foto hunting selama kegiatan dilokasi ekowisata bekantan sungai muning Kabupaten Tapin.
3. Foto yang diserahkan ke panitia adalah foto murni dari kamera digital,berwarna, tanpa sentuhan editing komputer dan aplikasi lain yang dapat merubah keaslian foto dalam bentuk format Jpeg pada jam atau waktu yang akan ditentukan panitia
4. 
A. Lomba Foto Bekantan : penyerahan foto bekantan maksimal 5 file
B. Lomba foto biodiversitas : penyerahan foto biodiversitas sebanyak-banyaknya ( ketentuan pemenang berdasarkan yang paling banyak mendapatkan beragam jenis satwa yang terdapat dilokasi lomba.

C. Setiap peserta boleh mengikuti ke dua kategori lomba
D. Panitia berhak menggunakan seluruh foto peserta dari hasil lomba untuk keperluan promosi dan kebutuhan lainnya tanpa batas waktu dan tanpa ada tuntutan dari peserta

5. Pelaksanaan coaching clinic dan lomba foto berlangsung 2 hari sabtu dan minggu 9 - 10 mei 2015

6. Peserta dibatasi 50 orang untuk efektifitas dan kelancaran hunting foto

7. Pendaftaran dibuka sejak edaran ini dipublikasikan dan ditutup setelah peserta mencapai 50 orang.
8. Peserta wajib mengikuti teknikal metting dan menyerahkan copy tanda pengenal untuk registrasi awal dan pemaparan teknis dilapangan yg tidak tercantum di selebaran ini ( untuk peserta luar daerah akan dikirimkan resume hasil teknikal meting ke email yang bersangkutan.

9. Pendaftaran dilakukan telpon/sms/datang langsung ke sekretariat panitia gedung program studi pasca sarjana pendidikan biologi universitas lambung mangkurat Banjarmasin.

Contact Person Panitia 
hub. saudara/i Donny Sophandi 0811518521
Amelia Rezeki 082154928889
Mariadi 081349610954


FASILITAS DAN BIAYA PENDAFTARAN
Peserta dikenakan biaya Rp 200 ribu ( duaratus ribu rupiah)
Pembayaran biaya pendaftaran bisa transfer ke rekening BNI 0339933396 An Sahabat Bekantan Indonesia
Peserta akan mendapatkan Fasilitas:
A. Transportasi bis dari Banjarmasin - lokasi kegiatan PP
B. Transportasi kelotok selama kegiatan
C. Akomodasi 1 malam dilokasi kegiatan
D. Konsumsi selama kegiatan
E. TSirt ( kaos peserta)
F. Id card/ pin / tanda pengenal peserta

HADIAH DAN PEMENANG
Lomba foto Bekantan 
Terbaik 1 - uang tunai Rp 5 juta + tropi + sertifikat
Terbaik 2 - uang tunai Rp 3 juta + tropi + sertifikat
Terbaik 3 - uang tunai Rp 2 juta + tropi + sertifikat
Terbaik 4 - uang tunai Rp 1 juta + tropi + sertifikat
Terbaik 5 - uang tunai Rp 1 juta + tropi + sertifikat

Lomba Foto Biodiversitas
Terbaik/terbanyak 1 uang tunai Rp 5 juta + tropi + sertifikat
Terbaik/terbanyak 2 uang tunai Rp 3 juta + tropi + sertifikat
Terbaik/terbanyak 3 uang tunai Rp 2 juta + tropi + sertifikat
Terbaik/terbanyak 4 uang tunai Rp 1 juta + tropi + Sertifikat
Terbaik/terbanyak 5 uang tunai Rp 1 juta + tropi + Sertifikat

Sabtu, 04 April 2015

Franziska Fuchs, Duta Bekantan Untuk Jerman

Franziska Fuchs
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) yang dipimpin ketuanya Amalia Rezeki, Sabtu 28 Maret 2015, bertepatan Pencanangan Hari Bekantan Indonesia, mengukuhkan Franziska Fuch pelajar Georg Buchner Gymnasium di Lichtenrade, Jerman, sebagai Duta Bekantan untuk Jerman. Dengan dikukuhkannya Franzi panggilan akrab Franziska Fuchs, diharapkan memperluas gaung terhadap perlindungan dan pelestarian bekantan di dunia, setidaknya di negara Jerman, kata Amalia Rezeki kepada wartawan di Banjarmasin, Kamis. 


Menurut dia, pengukuhan Franzi sebagai duta bekantan untuk Jerman dilakukan oleh Hj Noormiliyani Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan ditandai pemasangan selempang duta bekantan dan penyerahaan piagam penghargaan, serta disaksikan oleh Gubernur Kalsel diwakili oleh Asisten bidang Ekonomi.Turut hadir pula Bupati Barito Kuala H Hasanudin Murad Bupati Batola, Rektor Unlam Prof Dr H Sutarto Hadi, Kepala BKSDA Kalsel Ir Lukito Andy Widyarto, serta para undangan, Jelas Amalia Rezeki yang juga dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat. 
Hj Noormiliyani Ketua DPRD Kalsel Saat MelantikFranziska Fuchs Duta Bekantan Untuk Jerman
Sebelumnya SBI, juga pernah mengukuhkan duta bekantan di luar negeri seperti Jasmine Vink, mahasiswi ekologi lingkungan di universitas Brisbane, Annisa Amalia mahasiswi sinematografi di Seattle-Amerika, dan Fabbyola Felix di Heerlen Belanda. Duta bekantan ini bertugas sebagai perwakilan dan ikon dari Sahabat Bekantan Indonesia di luar negeri untuk melakukan sosialisasi dan aksi fundraising untuk konservasi bekantan di Indonesia yang dilakukan di negaranya masing-masing Franzi yang memiliki hoby olah raga dan traveling itu, merasa senang diberi kepercayaan oleh SBI sebagai duta bekantan. 

Gadis kelahiran 27 November 1997 ini juga berjanji akan menjalankan tugasnya dengan baik di Jerman. "Saya merasa senang dan bangga dikukuhkan sebagai duta bekantan, dengan ini berarti saya bisa berbuat sesuatu yang positif, setidaknya di bidang lingkungan. Khususnya perlindungan dan pelestarian bekantan, yang merupakan satwa lucu dan eksotik dari pulau Kalimantan. Harapan saya dapat mengemban tugas ini dengan baik nantinya," ujarnya.

Sebagai bentuk dedikasinya terhadap perlindungan bekantan, sudah beberapa kali Franzi melakukan kegiatan aksi konservasi bersama kru SBI lainnya, seperti penanaman pohon rambai di pulau bakut dan pelepasliaran bekantan, serta melakukan sosialisasi tentang perlindungan dan pelestarian bekantan kepada masyarakat. Aktivitas ini dilakukannya dengan kesungguhan hati sebagai bentuk komitmennya. "Sepulang nanti di Jerman, saya akan mensosialisasikan perlindungan bekantan kepada keluarga, teman-teman di sekolah serta masyarakat pada umumnya di jerman, bahwa di Indonesia- di Banjarmasin, ada monyet yang lucu dan unik, yang populasinya terancam punah, sehingga perlu diselamatkan dan dilestarikan, ucapnya. 

Sementara itu Hj Noormiliyani merasa senang dengan banyaknya generasi yang peduli terhadap lingkungan dan konservasi keanekaragaman hayati seperti Franzi."Saya sangat senang banyak anak muda yang peduli dengan lingkungan, seperti yang dicontohkan Franzi. Keberadaan duta bekantan ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk peduli terhadap lingkungan terlebih pada pelestarian bekantan, maskot kebanggaan kita. Orang Jerman saja peduli, jadi kita seharusnya lebih peduli," ujar Hj Noormiliyani usai mengukuhkan duta bekantan untuk Jerman. 

Sumber : Antaranews Kalsel