Pulau Bakut Dijadikan "Bekantan Center"
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kelompok pecinta lingkungan Sahabat Bekantan Indonesia mengharapkan kawasan Pulau Bakut, Kabupaten Barito Kuala, yang tak jauh dari Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, dijadikan "Benkantan Center".
"Seorang pemerhati Bekantan H Akhmad Arifin menyarankan Pulau Bakut dijadikan Bekantan Center dan menurut kami ya bagus sekali," kata Ketua Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), Amalia Razeki, kepada pers di Banjarmasin, Kamis.
Menurut pandangan Akhmad Arifin, kata Amalia Razeki, di pulau ini dibangun pusat kegiatan yang berkaitan dengan
Bekantan, baik sebagai sarana rekreatif dengan konsep ekowisata Bekantan, edukatif sebagai pusat studi,dan penelitian
Selain itu konservatif sebagai upaya pelestarian dan rehabilitatif yang berfungsi sebagai pusat penyelamatan dan rehabilitasi Bekantan (Nasalis larvatus) yang didapat dari hasil sitaan maupun hibah dari masyarakat sebelum dilepas liarkan kembali, katanya.
Selain itu, SBI diminta mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, untuk mengembangkan Pulau Bakut sebagai objek ekowisata Bekantan.
Amalia Rezeki menjelaskan, Pulau Bakut salah satu habitat Bekantan di Kalimantan Selatan dan sudah ditetapkan sebagai kawasan Taman Wisata Alam yang berbasiskan konservasi Bekantan sesuai SK Menteri Kehutanan RI Nomor 140/Kpts-II/2003 tanggal 21 April 2003.
Oleh sebab itu, di pulau seluas 18,70 hektare yang terletak di tengah-tengah Sungai Barito, termasuk wilayah administrasi Kabupaten Barito Kuala ini, merubapakan habitat satwa kera hidung besar itu.
Bekantan salah satu primata terunik di dunia, adalah sebuah potensi yang semestinya dapat digali menjadi industri ekowisata, khususnya yang berbasis konservasi Bekantan. Seperti yang saat ini dikembangkan negeri jiran Serawak dan Brunai Darusalam, bahkan negara Singapura.
Ketiga negara tersebut menjadikan Bekantan sebagai ikon kunjungan wisatanya. Padahal Kalimatan Selatan memiliki potensi yang lebih kuat daripada mereka dalam hal ekowisata Bekantan.
Kalsel memiliki lebih banyak lokasi habitat dan populasi Bekantan, yang masih bisa digali dan dioptimalkan menjadi kawasan ekowisata, tutur Amalia Rezeki.
Seperti halnya kawasan wisata alam, Pulau Bakut yang belum dikelola secara optimal, baik dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Lingkungan dan Kehutanan, melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan, maupun pemerintah daerah sendiri.
Mengingat Pulau Bakut memiliki potensi sebagai kawasan ekowisata yang cukup bagus, selain dari keberadaan Bekantan yang sudah cukup dikenal di dunia, di pulau ini terdapat sekitar 31 macam jenis burung serta reptil. ***4***
Sumber : Antaranews
Editor: Hasan Zainuddin
0 komentar:
Posting Komentar