BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARMASIN - Suatu kehormatan bagi Ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI), Amalia Rezeki yang juga pegiat konservasi alam dan Pariwisata berkelanjutan ini, ketika diundang berbicara di forum internasional.
Amalia Rezeki Saat Jadi Pembicara di Estonia |
Dosen Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin ini berbicara di hadapan duta besar, diplomatik dan pelaku usaha wisata negara bagian Baltik, serta undangan pemerintah Estonia dldi Nordic Hotel Forum Tallin - Estonia, Senin, 12 Agustus 2019.
Amel, panggilan akrab Amalia, membawa pesan pelestarian bekantan serta pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kalimantan Selatan.
"Suatu kehormatan dan pengalaman yang luar biasa bagi saya dapat berbicara diforum terhormat ini. Saya sangat berterimakasih kepada pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang mendukung penuh kehadiran saya diforum ini. Sebuah sinergisitas yang positif dalam membawa pesan pembangunan berkelanjutan dan pelestarian alam," ucapnya ketika dihubungi di Tallin - Estonia, Selasa (13/8/2019).
Perempuan berjilbab ini berangkat ke Estonia tidak sendiri, ia bersama tim penari dari Kalsel yang membawa misi pariwisata Visit Kalsel 2020.
Selama satu minggu ia mempromosikan pariwisata Kalsel didua negara Finlandia dan Estonia. Baik potensi taman buminya (geopark) serta gerakan revolusi hijau dan konservasi bekantan ikon kebanggaan provinsi Kalsel yang menjadi bagian dari aksi rawat bumi dan pelestarian alam.
Menurut Amel, menyelamatkan bekantan diawali dengan tindakan menyelamatkan habitatnya. Seperti diketahui habitat bekantan pada umumnya berada dikawasan lahan basah, khususnya hutan mangrove dengan vegetasi utamanya pohon rambai yang banyak dijumpai disepanjang pinggiran sungai di Kalimantan Selatan.
"Di sisi lain hutan mangrove dapat menyimpan karbon lebih banyak dari hampir semua ekosistem di bumi. Penyimpanan karbon pada ekosistem mangrove berpotensi sebagai mitigasi pemanasan global, menjadikan indikator penting bagi pelestarian hutan mangrove dan ekosistem lahan basah didalamnya," jelas Amel.
Di bidang pariwisata, menurut dia, saat ini wisata kehidupan liar ( Wildlife Tourism ) atau wisata minat khusus menjadi sangat populer didunia. Wisata ini juga memberikan kontribusi positif tidak saja secara ekonomis, akan tetapi juga memberikan kontribusi yang besar bagi konservasi keanekaragaman hayati.
Oleh karena itu, wisata alam bisa dikatakan sebagai wujud pembangunan berkelanjutan dalam bentuk wisata, dengan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi yang mendapat perhatian secara proporsional. Kosta Rica sebuah negara termaju dibidang wisata kehidupan liarnya, telah memberikan kontribusi 10 persen bagi pemasukan negaranya.
Salah satu wisata alam liar yang bisa ditawarkan di Kalsel, adalah wisata primata. Memang wisata ini tidak sepopuler wisata terumbu karang dengan keragaman ikan serta biota lautnya, ataupun wisata pengamatan burung (birdwatching) yang merupakan bisnis besar dinegara Eropa dan Amerika.
Wisata primata mulai tumbuh dan berkembang pesat sejak dipopulerkan oleh Dr Russel Mittermeier, ahli primata dunia yang juga ketua Primate Specialist Group IUCN, sebuah lembaga konservasi dunia. Bersama 10 pakar primata dunia Dr Russel Mittermeier membahas 25 spesies primata dunia yang sangat berisiko mengalami kepunahan, serta dengan potensi dan prospek pengembangan wisatanya.
Rwanda dan Uganda adalah merupakan contoh negara yang telah berhasil mengembangkan wisata primata dengan Gorilanya.
Cukup besar devisa negara yang dapat diraupnya melalui kegiatan wisata primata tersebut.
Dan di Indonesia sendiri, wisata primata juga sudah dikenal seperti di Taman Nasional Tanjung Puting dengan orangutannya yang telah lama dikenalkan oleh ahli primata Prof Dr Birute Galdikas dari University Of California - Amerika Serikat.
Bekantan salah satu primata terunik didunia, adalah sebuah potensi yang semestinya dapat digali menjadi industri wisata alam liar, khususnya berbasis konservasi dan riset.
" Sejak awal tahun 2014 lalu kami telah juga mengembangkan sektor wisata primata, khususnya bekantan. Wisata minat khusus yang kami tawarkan berupa paket summer course, internship dan wisata petualangan lainnya ", tutur Amalia Rezeki yang juga dikenal sebagai mahasiswa program doktoral dibidang lingkungan di Universitas Lambung Mangkurat.
Pengembangan wisata alam liar, khususnya primata bekantan saat ini, mulai dirasakan manfaatnya bagi pemerintah daerah, dengan mulai meningkatnya kunjungan wisatawan, baik lokal maupun asing. Kegiatan wisata primata bekantan adalah mengamati prilaku bekantan, ekosistem hutan mangrovenya dan susur sungai serta yang tidak kalah menariknya ialah kegiatan wildlife photography yang saat ini banyak digandrungi wisatawan asing. (banjarmasin post.co.id/syaiful anwar)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Amalia Rezeki Promosikan Ekowisata Konservasi Bekantan Kalimantan Selatan di Estonia.