Jumat, 16 Agustus 2019

Dari Helsinki, Amalia Rezeki Kirim Pesan Menjadikan Konservasi Alam Sebagai Sikap Hidup

BANJARMASINPOST.CO.ID - Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) diperingati setiap tahunnya pada tanggal 10 Agustus. Peringatan tersebut ditujukan dalam upaya untuk menjaga kesinambungan kegiatan konservasi alam, memasyarakatkannya, dan menjadikan konservasi alam sebagai bagian dari sikap hidup dan budaya bangsa.
Bekantan Konservation
Amalia Rezeki Saat memaparkan
 "Ecotourism and Wildlife Conservation of South Kalimantan " dihadapan forum undangan

Kegiatan HKAN tahun ini bagi Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia ( SBI ) agak berbeda, karena rangkaian kegiatannya dilaksanakan tanpa dihadiri Amalia Rezeki Ketua SBI, yang saat ini sedang berada di Finlandia dan Estonia.

Kepergiannya membawa misi konservasi dan pembangunan pariwisata berkelanjutan Kalimantan Selatan, pada acara rangkaian kegiatan Asean Day.

Amel, panggilan akrab Amalia, akan berbicara tentang "Ecotourism and Wildlife Conservation of South Kalimantan " dihadapan forum undangan yang terdiri dari ASEAN Embassies, korp diplomatik dan Pemerintah Estonia serta tamu undangan lainnya. Keberangkatannya ke Finlandia ini didukung sepenuhnya dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Amalia mengatakan, saat ini dunia termasuk Indonesia menghadapi berbagai isu lingkungan terutama isu perubahan iklim dengan terjadinya pemanasan global.

"Peringatan HKAN kali ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya pelestarian dan pemanfaatan alam lewat pengelolaan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Untuk itu dari Helsinki - Finlandia saya mengajak semua pihak agar bijak dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam. ", kata dosen Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat - Banjarmasin ini saat dihubungi di Helsinki, Sabtu (10/8/2019).

Dia menambahkan, saat ini Pemerintah Provinsi Kalsel sedang giat-giatnya mengembangkan pembangunan pariwisata berkelanjutan. Pontensi alam seperti geopark, kawasan konservasi dan kekayaan keragaman hayati didalamnya adalah merupakan aset dan daya tarik tersendiri bagi pembangunan pariwisata berkelanjutan yang menjadi trend wisata dunia.

Kalsel menyatakan akan terus mendorong pengembangan wisata alam sebagai pemanfaatan hutan yang berkelanjutan. Geopark (taman bumi) adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi dan melibatkan masyarakat setempat berperan serta melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya. Saat ini sudah ada 67 titik yang akan dijadikan wisata alam.

Sementara itu Ambar Pertiwi kordinator kegiatan peringatan HKAN dari SBI, mengatakan ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh SBI, seperti pameran foto Biodiversitas Indonesia, diskusi konservasi di Bekantan Rescue Center Banjarmasin dan rawat bumi melalui aksi penanaman pohon mangrove rambai (Sonneratia caseolaris) dikawasan Stasiun Riset Bekantan - Pulau Curiak - Barito Kuala. (banjarmasinpost.co.id/syaiful anwar)

0 komentar:

Posting Komentar