Sabtu, 20 Desember 2014

12 Tahun Lagi Bekantan Bisa Punah

Bekantan - Proboscis monkey
Bekantan      (Nasalis  larvatus)   adalah  primata    yang    termasuk    dalam family   Cercopithecidae,   subfamili   Colobinae.       Bekantan   adalah   salah   satu satwa dilindungi endemik Borneo. Penyebaran alaminya hanya terbatas di Pulau Borneo yang secara administratif meliputi tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunai Darusalam. Bekantan berstatus satwa dilindungi baik secara nasional maupun internasional. Secara nasional  bekantan dilindungi berdasarkan  Peraturan   Pemerintah   nomor   7   tahun   1999  (Pemerintah   RI, 1999a). 
Secara internasional bekantan termasuk dalam Appendix  I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora)    dan   sejak  tahun   2000    masuk    dalam     kategori  endangered      species berdasarkan Red Book IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) (Meijaard et al., 2008).         Selain itu, sejak tahun 1990 bekantan  ditetapkan   menjadi   maskot   fauna   Provinsi   Kalimantan   Selatan. Negara  tetangga   kita   Malaysia   juga   melindungi   satwa   berekor   panjang   ini melalui Wild Life Protection Ordinance sejak tahun 1958.

            Habitat     bekantan     banyak    mengalami     kerusakan     dan populasinya mengalami penurunan. Kerusakan habitat lebih cepat terjadi pada habitat bekantan yang berada di tepi sungai. Hal itu dikarenakan kawasan hutan di tepi     sungai    mudah       dijangkau     dan     dialihfungsikan   menjadi    areal permukiman, tambak maupun areal pertanian. Luas kawasan yang menjadi habitat   bekantan   pada   awalnya   diperkirakan   29.500   km , namun,   40% diantaranya     sudah    berubah fungsi   dan   hanya   4,1%    saja  yang   berada di kawasan   konservasi   (McNeely et   al.,  1990). 

Penyempitan   dan   penurunan kualitas habitat tersebut diikuti oleh penurunan populasi bekantan. Tahun 1987 populasi bekantan diperkirakan 260.950 ekor dan sekitar 25.625 ekor diantaranya berada di kawasan konservasi (MacKinnon, 1987). Tahun 1995 populasi bekantan menurun menjadi sekitar 114.000 ekor dan hanya sekitar 7.500     ekor  yang    berada   di  dalam    kawasan    konservasi   (Bismark,   1995), sehingga   dalam   kurun   waktu   sekitar   10   tahun   terjadi   penurunan populasi sebesar   50%.    Laporan   terakhir   menurut   Meijaard  et  al.  (2008)  dan   Gron (2009) menyatakan bahwa penurunan populasi bekantan berkisar antara 50- 80% selama kurun waktu 36-40 tahun terakhir. (Elisa m)

0 komentar:

Posting Komentar