Jumat, 01 April 2016

Evakuasi Bekantan Hanyut Di Sungai Barito (1 April 2016)

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Tim Rescue dari Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) yang langsung dipimpin ketuanya Amalia Rezeki bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) kembali berhasil menyelamatkan bekantan yang hanyut di Sungai Barito dekat kota Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Bekantan Yang Berhasil Di evakuasi oleh Tim Rescue SBI
 Salah satu anggota Tim Rescue SBI, Feri Hosien melalui telepon seluler di Banjarmasin, Jumat, mengatakan kronologis penyelamatan tersebut ketika pihaknya mendapat kabar dari Ahmad Sakidin, anggota Polisi Kehutanan (Polhut) Dinas Lingkungan Hidup & Kehutanan Batola tentang keberadaan bekantan yang hanyut disungai Barito.

Tim Rescue yang dipimpin langsung Ketua SBI Amalia Rezeki setelah berkordinasi dengan BKSDA Kalsel, meluncur ketempat kejadian tepat pukul 19.34 Wita tim tiba di kota Marabahan, Kamis (30/3) untuk melakukan evakuasi bekantan tersebut.
Bekantan jantan dewasa yang diberi nama Untung ini, telah berhasil diamankan warga, yang diduga setelah hanyut dan terbawa tongkang batu bara tersebut, kemudian diserahkan kepada SBI, kemudian diambil tindakan medis dengan menyuntikan penenang serta anti biotik, agar tidak mengalami trauma berat pasca diselamatkan ditengah sungai barito yang cukup luas," kata Amalia.
Menurutnya Sesuai arahan Ir. L Andy Widyarto, MP Kepala BKSDA Kalsel, nantinya bekantan ini jika dinyatakan sudah sehat, maka akan dilepas liarkan kembali kehabitatnya.
"Saat ini bekantan tersebut sudah diamankan oleh Tim SBI dan sedang dicek kesehatannya, baik fisik maupun traumatiknya pasca dilakukan penanganan dilapangan ketika dievakuasi. Dan jika dinyatakan sehat, maka bekantan tersebut, kami minta bersama tim dari BKSDA Kalsel segera dilakukan pelepas liaran kembali kehabitatnya," jelas L Andy Widyarto.
Amalia menjelaskan, seringnya bekantan melakukan migrasi dikarenakan habitatnya terganggu bahkan telah rusak, akibat kebakaran hutan dan alih fungsi lahan. Sepanjang tahun 2015 aja dan sampai sekarang, sudah sekitar 19 kali Tim Rescue dari SBI melakukan evakuasi bekantan dan yang telah dilepas liarkan 10 ekor, yang sedang dirawat 6 ekor serta 3 ekor tidak dapat tertolong dikarenakan luka bakar yang cukup parah.
"Kejadian serupa akan selalu terulang menimpa nasib bekantan di Kalsel, jika tidak diambil tindakan serius dalam melindungi maskot kebanggaan Banua ini. Apalagi tahun 2016 ini kemarau panjang akan terjadi diawal bulan Mei dan tidak menutup kemungkinan kebakaran hutan akan terjadi kembali," tambah Amalia Rezeki yang juga dosen program studi pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat ini.
Ditambahkannya tahun lalu saja diperkirakan ratusan ekor bekantan serta satwa liar lainnya mati terpanggang akibat kebakaran hutan, sisanya eksodus kearea pemukiman dan perladangan warga, yang kemudian rawan terjadi konflik dengan manusia, serta bisa saja makan korban baik dipihak bekantan, maupun manusia,
Luasan hutan yang menjadi habitat bekantan di Kalimantan pada awalnya diperkirakan 29.500 km2, dari luas tersebut, 40 persen diantaranya sudah berubah fungsi dan hanya 41 persen yang tersisa dikawasan konservasi. Kondisi ini diikuti oleh penuruanan populasi bekantan diperkirakan lebih dari 250.000 ekor dan 25.000 ekor diantaranya berada dikawasan konservasi.
Bahkan pada tahun 1994 terjadi penurunan populasi bekantan yang sangat drastis menjadi hanya sekitar 114.000 ekor. Di kalimantan Selatan sendiri diperkirakan sisa sekitar 4.500 - 5000 ekor.
Bekantan yang dikenal dengan istilah ilmiahnya Nasalis larvatus, merupakan primata endemik Kalimantan dan termasuk dalam subfamili Colobinae.Bekantan dilindungi keberdaannya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999, dan secara Internasional termasuk dalam Appendix I CITES.
Dan termasuk dalam katagori terancam punah Endagered Spesies oleh Lembaga International IUCN ( International Union for the Concervation of Nature and Natural Resources) sejak tahun 2000./F

Sumber : http://www.antarakalsel.com/berita/35094/sbi-selamatkan-bekantan-hanyut-di-sungai-barito

0 komentar:

Posting Komentar