Selasa, 24 Maret 2015

Hari Bekantan Indonesia 28 Maret

Banjarmasin, InfoPublik - Tanggal 28 Maret dicanangkan sebagai Hari Bekantan Indonesia wilayah Kalimantan Selatan, yang ditandai dengan berbagai kegiatan.

Peringatan Hari Bekantan (28 Maret)
Di Kalimantan, jenis kera ini dikenal juga dengan nama Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng dan Kahau. Satwa Bekantan (Nasalis larvatus) ini merupakan Maskot Provinsi Kalimantan Selatan (SK Gubernur Kalsel No. 29 Tahun 1990 tanggal 16 Januari 1990).
"Kami ingin mengajak semua pihak untuk peduli terhadap satwa langka yang menjadi ikon Kalsel tersebut, melalui Hari Bekantan Indonesia," kata Pimpinan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Amalia Rezeki.
Amalia Rezeki kepada pers di Banjarmasin, menyebutkan ditetapkannya tanggal tersebut adalah saat ditetapkannya Bekantan sebagai maskot Kalsel. Dia menyebutkan sesuai rencana adalah melakukan observasi kawasan konservasi dan pelepasliaran bekantan di habitatnya.
"Insya Allah nanti dihadiri Ketua DPRD Kalsel, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel, Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalsel, institusi perguruan tinggi, mahasiswa dan pelajar, kader konservasi, para aktivis lingkungan hidup, pecinta alam dan masyarakat sekitarnya," ujarnya.
Dari lansiran MK, lokasi yang dipilih dalam kegiatan tersebut adalah Pulau Kaget di mana lokasi tersebut merupakan habitat satwa Bekantan yang dipenuhi pohon rambai padi sebagai makanan utama satwa berbadan besar dan berhidung panjang tersebut.
“Sejak ditetapkannya Bekantan sebagai maskot Provinsi Kalsel oleh Gubernur Kalimantan Selatan, melalui persetujuan DPRD, berarti sudah 25 tahun bekantan yang menjadi ikon kebanggaan, namun demikian perhatian terhadap Bekantan dirasakan belum optimal,” tutur Amalia.
Melalui kegiatan Hari Bekantan Indonesia tersebut, diharapkan memunculkan kepedulian masyarakat terhadap satwa khas Pulau Borneo itu.
Berdasarkan perkiraan tanpa ada pelestarian maka Bekantan bisa dipastikan punah, sebab di Kota Banjarmasin ini saja sudah punah padahal diakhir tahun 1980-an masih bisa dijumpai di kawasan Trisakti, Kuin, dan Kayutangi.
"Kami menaruh keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi bekantan di Kalsel yang populasinya turun sangat drastis, untuk itulah kami ingin membangun kepedulian bersama," katanya. (wln/toeb)

Sumber : http://infopublik.id/read/107106/bekantan-maskot-kalimantan-selatan.html

3 komentar:

  1. untuk kalangan umum apakah bisa ikut melihat bekantan?

    BalasHapus
  2. wish could join due bekantan conservation trip as we did in Samboja Borneo Orangutan Survival

    BalasHapus